Sabtu, 07 Mei 2011

Teknik Kimia

Teknik kimia adalah suatu cabang ilmu yang menggabungkan disiplin ilmu kimia dan disiplin ilmu rekayasa untuk memproduksi bahan dan produk yang berguna untuk masyarakat. Semua mencakup skala proses laboratorium untuk pabrik percontohan dan pada akhirnya proses manufaktur.

Bagaimana teknik kimia dapat berbeda dari kimia? Kimiawan (ahli kimia) menemukan reaksi kimia yang berguna dan dapat diciptakan menjadi suatu produk, sedangkan Insinyur kimia (ahli teknik kimia) menemukan proses dan mengembangkan peralatan yang memungkinkan reaksi kimia bekerja secara ekonomis. Pelatihan akademis teknik kimia memberikan latar belakang yang kuat untuk berbagai bidang, seperti desain proses, rekayasa produksi, penelitian dan pengembangan, keselamatan, pemasaran/ penjualan teknis, lingkungan dan pengelolaan limbah.

Teknik kimia
mudah diadaptasikan untuk memecahkan masalah teknologi masyarakat modern. Oleh karena itu, para insinyur kimia dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan, pemerintah maupun industri. Insinyur kimia sangat berkontribusi bagi peningkatan kualitas hidup dengan memproduksi produk farmasi yang berguna untuk menyembuhkan penyakit, pupuk dan pestisida yang membantu pertembuhan pengadaan bahan pangan, kain untuk bahan sandang, dan minyak bumi yang hingga kini masih menjadi sumber energi yang paling besar digunakan. Insinyur kimia juga terlibat dalam mencegah dan menanggulangi polusi akibat pencemaran yang kini kian merusak keseimbangan alam.

Selain itu, insinyur kimia secara aktif mengembangkan bahan canggih yang digunakan dalam komunikasi dan ruang industri, industri makanan dan minuman, dan elektronik modern. 

Laboratorium dan Plant Setting, pelajaran ini untuk memeriksa beberapa perbedaan antara proses kimia yang dilakukan di laboratorium dengan skala operasi yang lebih besar selesai di plant industri, dimana proses ini dilakukan dengan menggunakan peralatan skala menengah yang digunakan untuk optimasi dan meningkatkan proses, atau skala manufaktur secara menyeluruh. Sebagai contoh, pencampuran reaktan dalam suatu tabung kecil atau gelas ukur mudah dicapai dengan menggunakan pengaduk magnet atau pengaduk mekanis kecil. Namun, dalam proses industri fenomena pencampuran homogen jauh lebih rumit, dan agitator yang dirancang secara khusus mutlak diperlukan. Insinyur kimia juga mempelajari model matematika berbagai metode pencampuran untuk merancang alat pencampuran yang paling efisien.

Contoh lain melibatkan yang pemanasan dari campuran reaksi. Pada skala kecil, pemanasan dilakukan dengan menggunakan plate atau peralatan serupa, sedangkan dalam skala besar umumnya menggunakan penukar panas (heat exchanger). Teori perpindahan panas dan berbagai desain penukar panas adalah topik yang juga dipelajari oleh insinyur kimia.

Perbedaan lainnya terjadi di sebuah pabrik kimia skala besar adalah bahwa cairan yang dipindahkan dari satu unit ke unit lain. Hal ini memerlukan peralatan khusus seperti pompa dan katup(valve) dan pengetahuan tentang dasar-dasar fenomena transportasi khususnya dinamika fluida.

Seorang siswa yang tertarik untuk berkarir di bidang teknik kimia pertama-tama harus tertarik dengan matematika dan sains, dapat memecahkan masalah, tegas dan inovatif, dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik. 

Profesi teknik kimia sangat beragam, pertama, mari kita perhatikan penelitian rekayasa dan pengembangan kimia (Research & Development). Pada umumnya bertujuan untuk mengubah proses skala laboratorium ke dalam skala operasi komersial yang aman, efisien, dan ramah lingkungan. Mereka mengawasi pembangunan pabrik percontohan, mengumpulkan data, dan memutuskan apakah proyek tersebut harus diambil untuk skala penuh. Seorang insinyur kimia juga bekerja sama dengan ahli kimia di laboratorium penelitian. Selain itu, ia bekerja sama dengan orang-orang yang membangun plant, yaitu, electricant, drafter, boilermakers, dan lainnya. Insinyur kimia juga berinteraksi dengan bagian kebersihan dan keselamatan, dan pembuangan limbah. Peneliti menghabiskan banyak waktu untuk menganalisis dan mengevaluasi hasil, dan data, kemudian membagi data tersebut kepada insinyur proses dan membantu dalam proses produksi skala komersial.

Selanjutnya, mari kita lihat insinyur kimia di bidang manufaktur. Orang ini terlibat dalam memproduksi produk dengan kualitas dan kuantitas tertentu yang dibutuhkan secara tepat waktu. Posisi ini membutuhkan sikap kepemimpinan yang luar biasa dan kemampuan interpersonal, karena dalam pekerjaannya akan rutin berinteraksi dengan operator kimia. Para insinyur produksi juga bertanggung jawab terhadap keselamatan karyawan.

Cakupan profesi ketiga mencakup insinyur proses. Pekerjaan ini bertanggung jawab dalam proses produksi skala komersial. Disini seorang insinyur kimia akan mengembangkan lembaran aliran proses kerja, dan menerjemahkan flow sheet ke pipa dan diagram instrumen (P&ID). Selain itu, insinyur proses harus menentukan ukuran peralatan dan bahan konstruksi. Jenis-jenis peralatan termasuk reaktor, kolom distilasi, penukar panas, crystallizers, pipa, dan insinerator. Proyek ini melibatkan interaksi yang erat dengan para ahli dalam bidang kimia, teknik material, perpindahan panas, dan simulasi komputer, juga kemampuan untuk bekerja dengan mekanik, insinyur sipil, dan listrik sangat penting. Insinyur proses juga membantu saat startup plant.

Beberapa insinyur kimia memilih untuk mengkhususkan diri dalam pemasaran dan penjualan. Insinyur ini menganalisa, mengembangkan,menentukan cost (biaya), kemasan, publikasi, dan iklan. Mereka harus mengevaluasi kebutuhan pelanggan dan berinteraksi dengan produksi dan R & D. Selain itu, mereka harus memahami semua rincian dan sifat produk serta kegunaan produk tersebut. Untuk posisi yang satu ini membutuhkan keterampilan yang sangat baik dan latar belakang yang kuat di bidang ekonomi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar