Saat Badan Pemuda Peduli Gunung Sugih (BP2G) menggelar dialog dengan perwakilan manajemen PT Chandra Asri di kantor Kelurahan Gunung Sugih, Selasa (15/5) |
Selang sehari didemo warga terkait
pembebasan lahan, manajemen PT Chandra Asri Petrochemical (CAP) kembali
dituntut oleh warga Kelurahan Gunung Sugih, Kecamatan Ciwandan, terkait
kesempatan kerja bagi warga sekitar. Desakan tersebut seperti
diungkapkan warga saat Badan Pemuda Peduli Gunung Sugih (BP2G) menggelar
dialog dengan perwakilan manajemen PT Chandra Asri di kantor Kelurahan
Gunung Sugih, Selasa (15/5).
Dalam dialog tersebut, warga
mempertanyakan persoalan rekrutmen tenaga kerja untuk mengisi PT
Buthadine Petrochemical yang merupakan pabrik perluasan dari PT Chandra
Asri Petrochemical. "Untuk pengembangan pabrik yang baru ini, berapa
warga sekitar yang direkrut oleh PT Chandra Asri? Kami mendapat
informasi, perusahaan malah melakukan rekrutmen dari daerah luar," ujar
Ketua BP2G, Kodir, yang diamini oleh warga.
Hal senada diungkapkan pendiri BP2G
Andi. Ia dengan tegas meminta PT Chandra Asri memprioritaskan tenaga
kerja dari masyarakat sekitar.
"Keberadaan industri disini seharusnya bisa menyejahterakan masyarakat sekitar. Dahulukan dulu tenaga kerja dari warga disini sebelum merekrut dari luar, kami berharap segala informasi rekrutmen tenaga kerja bisa diinformasikan kepada masyarakat melalui kantor kelurahan," ujar Andi.
"Keberadaan industri disini seharusnya bisa menyejahterakan masyarakat sekitar. Dahulukan dulu tenaga kerja dari warga disini sebelum merekrut dari luar, kami berharap segala informasi rekrutmen tenaga kerja bisa diinformasikan kepada masyarakat melalui kantor kelurahan," ujar Andi.
Tidak hanya persoalan kesempatan kerja,
warga lainnya mengaku sudah belasan tahun hidup tersiksa karena polusi
yang ditimbulkan oleh pabrik kimia tersebut. Meski begitu, selama itu
pula perusahaan investasi asing tersebut tidak pernah menunjukkan
kepeduliannya kepada warga sekitar. "Kita sudah tidak nyaman hidup
disitu. Kita ini sudah 17 tahun dianiaya oleh Chandra Asri, sejak mulai
pengurugan lahan untuk pembangunan sampai sekarang sudah berproduksi,
kami tidak dapat apa-apa," ujar Mulyadi, tokoh masyarakat Lingkungan
Cerlang yang bersebelahan dengan tembok PT CAP. Mulyadi juga mengaku
warga sekitar tidak pernah mendapatkan kompensasi apa-apa selama 17
tahun tinggal bersebelahan dengan perusahaan kimia tersebut.
"Sampai saat ini tidak ada sama sekali
bantuan atau kompensasi apapun tidak ada, masyarakat hanya dapat
polusinya saja. Kalau pabrik sedang membakar limbah, warga sekitar
kepanasan dan dapat berisik saja, karena rumah kami menempel dengan
tembok pabrik. Makanya, kami sudah tidak betah ingin segera pindah,"
ujar Mulyadi.
Menjawab pertanyaan warga, Humas PT Chandra Asri Petrochemical, Pomy Riyana, yang didampingi sejumlah jajaran Human Resource Development (HRD) angkat bicara, mereka mengaku telah cukup mengakomodir tenaga kerja dari warga sekitar.
"Sudah 15 orang dari warga lokal yang diterima bekerja disini, kalau diprosentasekan sekitar 30 persen. Dari bogor 30 persen dan dari Jogja sebesar 30 persen," ujar Pomy. "Kami akui memang telah melakukan rekrutmen di salah satu sekolah analis kimia di Jogja. Karena pabrik kimia dibutuhkan kompetensi yang khusus. Tetapi kami juga telah berusaha merekrut SDM lokal," ujarnya.
Menjawab pertanyaan warga, Humas PT Chandra Asri Petrochemical, Pomy Riyana, yang didampingi sejumlah jajaran Human Resource Development (HRD) angkat bicara, mereka mengaku telah cukup mengakomodir tenaga kerja dari warga sekitar.
"Sudah 15 orang dari warga lokal yang diterima bekerja disini, kalau diprosentasekan sekitar 30 persen. Dari bogor 30 persen dan dari Jogja sebesar 30 persen," ujar Pomy. "Kami akui memang telah melakukan rekrutmen di salah satu sekolah analis kimia di Jogja. Karena pabrik kimia dibutuhkan kompetensi yang khusus. Tetapi kami juga telah berusaha merekrut SDM lokal," ujarnya.
Setelah berdialog cukup panjang,
pertemuan warga yang juga dihadiri oleh Lurah Gunung Sugih dan Camat
Ciwandan tersebut tidak berhasil ada titik temu. Warga tetap menilai,
rekrutmen karyawan baru PT Chandra Asri tidak mengakomodir warga
Kelurahan Gunung Sugih. Namun demikian, pihak perusahaan meminta waktu
kepada warga untuk kembali menyampaikan keputusan manajemen pada tanggal
24 Mei mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar